Jumat, 29 Juni 2012

mama


MAMA

Entah apa sebutan anda apakah itu bunda,mama,mami atau apapun itu dia sangat berharga. Bayangkan, ia mengandung kita selama 9 bulan. Dan selama itu juga kita di sayangi ny a tanpa ada syarat entah kamu cacat atau tidak. 9 bulan berlalu waktu kamu akan di lahirkan, ia berjuang antara hidup atau mati. Dan ternyata, ia mampu menghadapi semuanya dan berhasil mebebaskan kamu dari tempat yang kecil yang selama ini kamu diami. Apakah imbalan dari itu semua ? tangisan mu. Mendengar tangisan mu adalah mujizat terbesar yang pernah ia dapat selain dapat mengandung kamu. Bulan berganti bulan, hari berganti hari, jam berganti jam, menit berganti menit, dan detik berganti detik. Pernahkah ia mengeluh ingin lepas dari kamu ? kamu yang selalu rewel jika tidur mu terganggu atau kamu buang air ? kjamu yang selalu menangis jika tidak di tepuk-tepuk ? kamu yang selalu menangis jika akamu haus ?. Justru berada jauh dari mu lah yang menjadi neraka bagi nya. Saat ia tidak dapat berada di samping mu,mengetahui perkembangan mu, apa yang sedang kamu lakukan. Itulah yang ia takutkan !

Ingatkah kamu saat kamu belajar berbicara ? ia sama sekali tidak jemu-jemu mengajari mu walaupun dengar resiko keletihan sekalipun ia tetap berusaha. Saat kamu untuk pertama kali nya mengatakan kata MAMA. Ia merasa langit seaakan terbelah. Ia tidak bisa menahan rasa bahagia nya akan itu. Ia akan terus memeluk mu seakana tak mau memberikan nya kepada orang lain, sekalipun ia adalah ayah mu sendiri. Ia akan terus meminta agar kamu mengulangi kata itu terus ,menerus.ingatkah kamu saat kamu belajar berjalan, apakah ia mendorong mu supaya kamu cepat bisa ? tidak, iua mengajarimu tahap per tahap. Menuntun mu terus menerus sampai kamu di rasa mampu berjalan sendiri. Dan tahukah kamu apa yang ia rasakan saat kamu sudah mahir berjalan ? ia menangis karena mu, bukan karena ia sedih melainkan ia bangga terhadap kamu! Walaupun ada kekhwatiran padanya kalau sampai kamu jatuh. Infgatkah kamu saat kamu untuk pertama kali nya menggambar menggunakan pensila atau spidol dan berkata kepada nya “ ini untuk mama ya ? “ . jujur ia sanagt amat bahagia saat menerima itu dan kembali memeluk mu. Pelukan yang selalu ia berikan. Tidak peduli bagaimana perasaan nya saat itu. Tapi ia merasa saat memeluk mu adalah saat-saat ia mgesi tenaga nya lagi.

Ingatkah kamu saat kamu mulai masuk ke taman kanak-kanak ? untuk pertama kali nya ia  berada jauh dari kamu. Saat pertama kali nya ia memakai kan seragam pertama mu ada banyak hal yang berkecamuk di hatinya, “ bagaimana anak ku nanti ?”, “apakah aku dan anakku mampu melakukan ini ?”, “apa bisa aku berjauhan dengan nya ? “ dan masih banyak lagi, namun ayah selalu dapat meyakinkan bahwa anak nya akan baik-baik saja. Hari pertama kamu bersekolah, mama menunggu di luar kelas memperhatikan mu walau kamu tidak memperhatikannya. Kamu malah asyik bermain dengan teman  baru mu. Ia cukup senang melihat ternyata kamu sanagt amat mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarmu. Di saat-saat ini kamu mulai menuinjukan sifat nakal mu. Suka membantah, segalanya maunya sendiri tetapi nia hanya menganggap bahwa sifat yang kamu tunjukkan adalah sifat wajar kamu sebagai anak yang suatu saat nanti akan meninggalkannya.
Saat kamu mulai memasuki jenjang pertama. Kekhawtiran mamamu semakin besar. Melihat perkembangan anak-anak zaman sekarang yang sudah tidak dapat di toleril lagi. Mama semakin resah namun kamu terus menerus meyakinkan nya jika kamu tidak akan terpengaruh. Namun janji itu hanya dapat bertahan beberapa lama saja. Saat kamu mulai masuk ke jenjang yang tinggi, apa yang ia khwatirkan terjadi. Kamu menjadi sering melanggar peraturan sekolah. Walaupun begitu ia selalu mendoakan mu untuk tetap dalam lindungan-Nya.
 
Saat kamu masuk ke perguruuan tinggi, kamu sungguh-sungguh dalam menggapai cita-citamu yang sedikitt lagi pasti di gapai. 6 tahun kamu nimba ilmu di sana. Dan pada akhirnya kamu lulus menjadi sarjana. Tahukah kamu siapa orang pertama menangis ? ya dialah orang yanmg pertama kali menangis untuk kamu. Beberapa tahun kemudian saat kamu memutuskan untuk mengakhiri masa-masa kesendirian mu dengan menikah dengan orang lain. Ia pasti menangis walau bahagia. Menagis karena kamu akan meninggalka dia dan tinggal dengan orang lain. Bahagia karena akhirnya kamu berhasil mendapatkan apa yang seharusnya kamu dapat. Sampai akhir hayat nya. Ia tetap mencintai kamu. Apapun yang terjadi kepada mu. Ia tetap mencintai mu. Selalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar